Agama Islam masuk ke Indonesia pada sekitar abad ke-17 Masehi yang dibawa oleh pedagang Gujarat Arab yang berdagang ke Indonesia melalui Samudera Pasai (pulau Sumatra). Penyebaran agama Islam mengalami hambatan yang disebabkan oleh budaya dan agama Hindu yang masih dianut oleh masyarakat Indonesia.
Penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh pedagang Arab tersebut, sampai pula ke pulau Jawa. Dipulau Jawa yang saat itu masih beragama Hindu karena masih dibawah kekuasaan Majapahit, belum bisa menerima agama Islam. Oleh karena itu, penyebaran Islam dipulau Jawa menggunakan pendekatan budaya yang dipengaruhi oleh agama Hindu saat itu.
Dalam penyebaran Islam di pulau Jawa, dikenal ada Wali Songo yang menyebarkan agama Islam tersebar di pulau Jawa. Yang pertama adalah Sunan Maulana Malik Ibrahim. Beliau adalah seorang pedagang dari arab yang kemudian meyebarkan agama Islam dipulau Jawa. Selain itu, ada wali-wali Allah yang berjumlah 9 (sesuai dengan namanya Wali Songo, “songo” dalam bahasa Jawa adalah Sembilan).
Wali-wali Allah itu diantaranya : Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Darjat, Sunan Muria, Sunan Kudus, dan Sunan Kalijaga. Dalam menjalankan dakwahnya, para Wali Songo menggunakan pendekatan secara budaya. Salah satu cara pembelajaran dan penyebaran Islam adalah dengan menggunakan wayang kulit dan kesenian seperti reog atau barongan. Dalam kegiatan tradisional yang masih lekat dengan budaya leluhur dan masih kental dengan agama Hindu, Islam dipadukan dengan tidak mengurangi nilai dan kaidah yang terkandung didalamnya. Sehingga masyarakat pada saat itu yang tidak mau menerima adanya agama baru, mulai merasakan perbedaan dan kedamaian dalam Islam.
Semakin lama perkembangan Islam dipulau Jawa telah mencapai berbagai pelosok daerah. Untuk mengkokohkan tonggak Islam di pulau Jawa, para Wali Songo mendirikan Mesjid Demak yang menjadi simbol masuknya Islam di pulau Jawa. Hingga saat ini, masyarakat di Jawa masih menghormati dan menghargai jasa para Wali Allah dengan melakukan jiarah ke makam-makam para Wali.
Dari sejarah diatas dapat kita simpulkan bahwa dalam melakukan syiar Islam harus bias menepatkan diri agar bisa diterima oleh orang yang belum memhami tentang Islam. Islam adalah agama “Rahmatan lil Alamin”. Agama yang memberikan rahmat bagi semua umat manusia. Dalam Islam tidak dikenal adanya pemaksaan agar masuk dalam Islam. Islam juga tidak mengajarkan permusuhan dengan umat selain Islam. Kita diminta agar selalu berbuat kebaikan kepada semua umat manusia dan makhluk ciptaan Allah dimuka bumi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Pesan Anda